Beranda | Artikel
Belajar Memahami Manusia dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Jumat, 10 Mei 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Belajar Memahami Manusia dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 28 Syawal 1445 H / 07 Mei 2024 M.

Kajian Tentang Belajar Memahami Manusia dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Nabi adalah orang yang bisa memahami bahwa manusia itu tidak sama. Kadang-kadang kita harus melihat manusia dari sisi lain yang mungkin tidak orang lain lihat. Dan ini tentunya husnudzan yang harus di kedepankan, positive thinking. Karena untuk mencari sisi buruk manusia itu mudah, tidak semudah mencari sisi positifnya. Maka dari itu, perlu kita kedepankan asas praduga tidak bersalah, atau husnudzan di dalam berhadapan dengan siapapun. Itu yang kita ambil dan petik pelajarannya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ada sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnadnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah nomor 370. Bahwa ada seorang pemuda yang datang kepada nabi. Lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina.”

Bagaimana respon kita kalau ada orang datang dan berkata seperti itu? Mungkin kita akan mengatakan, “Kamu gila,” atau akan mengusirnya. Seluruh sahabat yang hadir spontan menoleh dan mencelanya. Padahal nabi belum bereaksi, tapi orang-orang yang ada di sekitar sahabat-sahabat nabi langsung memprotes dan mengingkari pemuda tersebut.

Maka, mendengar ucapan pemuda itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Sini, mendekatlah.” Nabi justru memanggilnya ketika para sahabat ingin mengusirnya, tapi nabi justru menyuruhnya mendekat. Maka pemuda itu pun mendekat kepada nabi, lalu ia duduk.

Selanjutnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadanya, “Apakah engkau suka bila perbuatan zina itu menimpa ibumu?” Pemuda itu menjawab, “Tidak, sungguh, demi Allah, aku tidak suka.” Maka Rasul berkata, “Demikian juga orang-orang lain tidak suka bila perzinaan itu menimpa ibu-ibu mereka.”

Kita harus menghadirkan rasa empati gitu terhadap orang, bahwa orang juga tidak suka hal itu terjadi pada mereka, sebagaimana kamu juga tidak suka hal itu menimpa dirimu. Ini sering dibangkitkan nabi di dalam banyak momen. Kadang-kadang orang lupa empati.

Ini seperti Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika menjelaskan kepada seorang yang datang bertanya tentang perkara yang bisa masukkannya ke dalam surga dan menjauhkannya dari adzab neraka. Maka nabi menjelaskan kepadanya tentang enam perkara, lima di antaranya adalah rukun Islam, yaitu tauhid Laa Ilaaha Illallah, shalat, puasa, zakat, haji. Tapi ada satu poin lagi yang nabi jelaskan kepadanya, menjawab pertanyaannya, “Apa yang bisa membuatku masuk surga dan menyelamatkanku dari adzab neraka?” Poin keenam ini nabi mengatakan, “Perhatikan apa yang kamu suka orang-orang melakukannya kepadamu, maka lakukanlah itu kepada mereka juga. Dan apa yang kamu tidak suka mereka melakukannya terhadapmu, maka jangan lakukan itu terhadap mereka.”

Ini adalah satu perkara yang perlu kita miliki, yaitu rasa empati, bahwa orang lain tidak suka, seperti halnya kita tidak suka jika keburukan dilakukan terhadap mereka, maka jangan lakukan keburukan itu kepada mereka. Dan orang-orang suka jika diperlakukan dengan baik, maka perlakukan mereka dengan baik.

Maka Allah mengatakan dalam Al-Qur’an,

…وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ…

“Dan berbuat baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qasas[28]: 77)

Ini yang dimunculkan oleh nabi di sini kepada pemuda ini. Nabi tidak mencelanya, tapi cuma ingin memunculkan rasa empati itu. Tentunya kamu tidak suka jika ibumu dizinai, maka jangan berzina dengan ibu orang lain. Mungkin yang hilang darinya ketika minta izin untuk berzina, bahwa konsekuensinya akan sejauh itu.

Ketika nabi melontarkan hal itu kepadanya, baru dia terpikirkan, “Wah, iya, saya juga tidak suka jika ibuku dilakukan zina terhadapnya, maka orang lain juga tidak ada yang suka.” Demikian itu yang dikatakan nabi kepadanya.

Selanjutnya, coba lihat bagaimana kesabaran nabi menghadapi manusia. Kita harus bisa memahami manusia sehingga bisa memperlakukan mereka dengan baik. Kadang-kadang kita melihat manusia dari sisi kita lalu memvonis dan merendahkannya karena merasa lebih baik darinya. Kadang-kadang kita melakukan hal yang tidak adil kepadanya, seolah-olah kita malaikat, dia setan, padahal belum tentu juga kan? Boleh jadi keadaan sebaliknya. Artinya pasti ada sisi-sisi positif pada manusia. Apalagi dia adalah seorang muslim, seorang yang punya iman.

Maka selanjutnya nabi meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut, lalu berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan lindungilah kemaluannya.” Maka sejak hari itu, pemuda tersebut tidak pernah memiliki keinginan untuk berbuat zina.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54145-belajar-memahami-manusia-dari-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/